Pengantar
“Aku ingin data bicara seperti hujan yang jatuh di jendela, sederhana namun bermakna. Aku ingin angka tak hanya numpuk di spreadsheet, tapi menari di layar, bercerita tentang kisah-kisah yang ingin disampaikan.”
Kalau kamu punya data di Google Sheet yang cuma menumpuk seperti kenangan yang tak sempat terucapkan, saatnya diubah jadi visualisasi keren di Looker Studio. Bayangkan, data hasil survei, daftar peserta lomba, atau laporan penjualan—semuanya bisa diubah jadi grafik, tabel interaktif, atau dashboard kece yang bisa diakses publik. Bukan cuma untuk dilihat, tapi untuk dimaknai.
Di tutorial ini, kita akan membuat dashboard dari data pendaftaran lomba PORSENI yang dikumpulkan lewat Google Form. Daripada membiarkan data terdiam, mari kita ajak ia berbicara dengan cara yang indah. Yuk, kita ubah angka yang kaku menjadi kisah yang hidup di Looker Studio! Kali ini, kita mau ubah data Google Sheet yang kaku kayak kanebo kering jadi visualisasi yang 'cetar membahana' di Looker Studio
1. Menyiapkan Data di Google Sheets
“Karena data yang rapi seperti sajak yang indah, memberi makna pada setiap kata dan angka.”
Sebelum kita mulai, pastikan data di Google Sheet sudah rapi, seperti menata
kenangan di dalam puisi. Struktur datanya minimal harus ada kolom 'nama',
'nama_madrasah', 'cabang_lomba', dan 'kelas'. Jika ada yang kosong, biarlah
kosong karena makna, bukan karena lupa.
Jangan diisi pakai nama mantan ya, nanti malah baper!"
Sebelum kita membuat visualisasi data yang keren, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan data di Google Sheets. Pastikan data yang Anda miliki telah rapi dan terstruktur dengan baik.
Setiap kolom harus mewakili satu jenis informasi, misalnya kolom "Nama Siswa", "Cabang Lomba", dan "Nilai Akhir". Hindari sel kosong yang tidak perlu dan gunakan format data yang konsisten, seperti format angka untuk nilai dan teks untuk nama.
Google Sheets adalah pilihan yang ideal karena mudah diakses secara online dan dapat diintegrasikan langsung dengan Looker Studio. Jika Anda baru pertama kali membuat spreadsheet, cukup klik File ➔ Baru ➔ Spreadsheet di Google Drive Anda. Mulailah menginput data dengan hati-hati. Semakin rapi data Anda, semakin mudah saat membuat visualisasi nanti.
Tips tambahan: gunakan validasi data di Google Sheets untuk memastikan bahwa data yang diinput sudah sesuai format yang diinginkan. Ini akan sangat membantu mencegah kesalahan input di masa depan.
2. Looker Studio: Buka Pintu Keajaiban Data
“Karena setiap angka menunggu untuk dikisahkan, setiap data ingin diberi suara.”
Setelah data di Google Sheets siap, sekarang saatnya membuka Looker Studio. Looker Studio adalah platform gratis dari Google yang memungkinkan Anda membuat laporan interaktif dan dashboard dari berbagai sumber data, termasuk Google Sheets.
Untuk memulai, kunjungi situs Looker Studio dan login menggunakan akun Google Anda. Klik tombol Blank Report untuk membuat laporan baru. Saat pertama kali, Anda akan diminta untuk memilih sumber data. Pilih "Google Sheets", lalu cari file data yang sudah Anda buat tadi.
Setelah menghubungkan Google Sheets, Looker Studio akan secara otomatis mendeteksi kolom-kolom yang ada. Di sinilah Anda bisa mulai membangun berbagai elemen visual seperti tabel, grafik batang, diagram lingkaran, dan lainnya.
Tips tambahan: beri nama laporan Anda secara spesifik, misalnya "Data Lomba Siswa 2025", agar mudah ditemukan di kemudian hari.
3. Tabel: Tempat Data Bertemu dan Bercerita
“Dalam tabel, data bertemu;dalam pertemuan, makna bertumbuh.”
Sekarang mari kita buat tabel pertama di Looker Studio. Tabel adalah cara sederhana namun efektif untuk menyajikan data secara langsung. Klik tombol Add a Chart ➔ Table di toolbar Looker Studio, lalu klik area kosong di laporan Anda untuk meletakkan tabel.
Setelah itu, pilih kolom apa saja yang ingin Anda tampilkan di tabel. Misalnya, "Nama Siswa", "Cabang Lomba", dan "Nilai Akhir". Anda bisa mengatur lebar kolom agar tampilan tabel lebih rapi dan enak dibaca. Jangan lupa, Anda juga bisa menambahkan fungsi sortir, sehingga pengguna dapat mengurutkan data berdasarkan nama atau nilai secara otomatis.
Gunakan fitur styling di Looker Studio untuk mempercantik tabel Anda. Misalnya, ubah warna header tabel, beri garis batas antar baris, atau tambahkan background warna-warni agar tabel lebih menarik perhatian.
Kini, data yang semula berceceran sudah bertemu dalam harmoni. Tidak lagi kesepian, tapi saling bercerita.
4. Filter Cabang Lomba: Memilih Jalan Cerita
Agar pengguna laporan dapat lebih mudah mengeksplorasi data, mari kita tambahkan fitur filter. Filter ini memungkinkan pengguna memilih cabang lomba yang ingin mereka lihat datanya.
Caranya sangat mudah: klik Add a Control ➔ Drop-down List. Letakkan kontrol ini di atas atau di samping tabel Anda. Kemudian atur kontrol ini untuk menggunakan kolom "Cabang Lomba" sebagai sumber datanya. Dengan demikian, pengguna bisa memilih cabang lomba seperti "Pidato", "MTQ", atau "Cerdas Cermat" untuk melihat data sesuai pilihan mereka.
Filter ini tidak hanya membuat laporan menjadi lebih interaktif, tetapi juga membantu mempercepat pencarian data spesifik. Pastikan Anda mengatur desain filter agar konsisten dengan tema warna laporan Anda untuk memberikan kesan profesional.
Tak perlu ragu, karena dalam setiap pilihan, ada cerita yang menunggu untuk ditemukan."
5. Filter Nama Madrasah: Menyisir Jejak Data
“Seperti menyisir kenangan di antara rindu, ketiklah nama yang ingin kautemui. Karena setiap nama membawa cerita, dan setiap cerita layak ditemukan”
- Klik tombol 'Tambahkan Kontrol', lalu pilih 'Kotak Input Teks'.
- Pastikan Sumber Data telah sesuai. Pada bagian 'Dimensi', pilih 'nama_madrasah'.
- Tempatkan filter ini di tempat yang mudah terlihat.
- Ketiklah nama madrasah yang kau cari, dan biarkan data menemani pencarianmu.
6. Publikasi: Membiarkan Data Bicara
Setelah semua komponen seperti tabel dan filter selesai dibuat, saatnya menyimpan dashboard Anda. Di Looker Studio, semua perubahan biasanya tersimpan otomatis. Namun, Anda juga bisa klik File ➔ Save untuk memastikan tidak ada hasil kerja keras yang hilang.
Untuk membagikan dashboard, klik tombol Share di kanan atas. Anda bisa mengatur apakah dashboard bisa diakses oleh siapa saja yang memiliki link, atau hanya oleh orang-orang tertentu saja. Jangan lupa atur permission: pilih apakah orang lain hanya bisa melihat, atau bisa ikut mengedit.
Bagikan link dashboard Anda ke rekan kerja, peserta lomba, atau bahkan dipajang di website Anda. Dengan satu dashboard Looker Studio, Anda bisa membuat data menjadi hidup dan bercerita — membuat siapapun yang melihatnya jadi paham tanpa harus membaca laporan panjang lebar!
Penutup
Bagaimana? Mudah bukan? Kini, saatnya mengajak data berbicara, bukan hanya dalam angka, tapi dalam kisah. Jika ada yang masih membuatmu bingung, tanyakan. Aku di sini, menunggu untuk membantumu, seperti sahabat yang siap mendengar bait-bait cerita. Sampai bertemu di tutorial selanjutnya!"
#LookerStudio #GoogleSheet #VisualisasiData #DashboardInteraktif #TutorialData #PORSENI #DataSurvei #LaporanPenjualan #AnalisisData #DataStorytelling
Komentar
Posting Komentar